BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seisme dan vulkanisme merupakan suatu
aktivitas dalam permukaan bumi yang sering terjadi karena adanya tenaga
pembentuk dalam perut bumi, aktivitas seisme dan vulkanisme sebenarnya memiliki
sifat konstruksional atau pembentuk bagi bumi namun bagi manusia yang menempati
bagian bumi paling luar atau permukaan bumi merasa bahwa seisme dan vulkanisme
merupakan sebuah bencana bagi mereka.
Seisme atau gempa bumi merupakan
getaran permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan pada lempeng di
bawah permukaan bumi tersebut, sementara vulkanisme merupakan peristiwa
keluarnya magma dalam perut bumi menuju permukaan melalui celah-celah permukaan
bumi atau pita sentral yang disebut diaterma.
B.
Rumusan Masalah
·
Apa itu seisme dan vulkanisme?
·
Apa faktor terjadinya seisme dan vulkanisme?
·
Jenis – jenis seisme dan vulkanisme?
C.
Tujuan Masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
·
Untuk mengetahui pengertian seisme dan vulkanisme
·
Jenis – jenis seisme dan vulkanisme
·
Dan proses terjadinya seisme dan vulkanisme
Sehingga dengan
kita mengetahui apa itu seisme
dan vulkanisme, mempermudah kita untuk mempelajarinya dan memahaminya.
BAB II
DASAR TEORI
Gempa Bumi adalah getaran yang dirasakan di
permukaan bumi yang disesbabkan oleh gelombang-gelombang seismik dari sumber
gempa di dalam lapisan kulit bumi.
Terbagi dalam tiga bentuk
klasifikasi antara lain:
·
Menurut
kedalaman titik pusat gempa (hiposentrum)
·
Menurut
gelombang/getaran gempa
·
Tipe
gempa bumi (seisme)
Vulkanisme adalah semua
peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi
melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut
terusan kepundan atau diatrema.
Terdapat dua bentuk klasifikasi
antara lain :
·
Vulkanisme
berdasarkan tenaga genetiknya
·
Tipe
gunung berapi
BAB III
PEMBAHASAN
Gempa Bumi adalah getaran yang dirasakan di
permukaan bumi yang disesbabkan oleh gelombang-gelombang seismik dari sumber
gempa di dalam lapisan kulit bumi.
KLASIFIKASI
GEMPA BUMI (SEISME)
a. Menurut Kedalaman Pusat Gempa
(Hiposentrum)
1.Gempa
Bumi Dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi
yang hiposentrumnya berada lebih dari 300km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi
dalam pada umumnya tidak terlalu berbayaha. Tempat yang pernah mengalami adalah
di bawah laut jawa, laut sulawesi, dan laut flores.
2.Gempa
Bumi Menengah
Gempa
bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai
300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan
kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa. Tempat yang pernah terkena antara
lain : Sepanjang pulau Sumatera Bagian Barat, pulau Jawa bagian selatan,
sepanjang teluk Tomini, Laut Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
3.Gempa
Bumi Dangkal
Gempa
Bumi Dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km
dari permukaan bumi. Gempa Bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Tempat yang pernah terkena antara lain : Pulau Bali, Pulau Flores, Yokyakarta,
dan Jawa Tengah.
b. Menurut Gelombang / Getaran Gempa
1.Gempa
Akibat Gelombang Primer
Gelombang
primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang / getaran yang merambat di
tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari
hiposentrum
2.Gempa
Akibat Gelombang Sekunder
Gelombang
Sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat,
seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7
km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
3.Gempa
Akibat Gelombang Panjang
Gelombang
Panjang adalah gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan
3-4 km/detik. Gelombang ini berasal dari episentrum (titik permukaan bumi yang
berada tepat diatas pusat gempa) dan gelombang inilah yang banyak menimbulkan
kerusakan di bumi.
C.TIPE
GEMPA BUMI (SEISME)
- Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api), Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa Bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tadi.
- Gempa Bumi Tumbukan, Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi.
- Gempa Bumi Runtuhan, Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
- Gempa Bumi Buatan, adalah gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukul ke permukaan bumi.
- Gempa Bumi Tektonik, Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan(dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar). Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan (tenaga) yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan secara tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari Tectonic Plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut bergerak perlaha sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Vulkanisme adalah semua
peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi
melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut
terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut
lava.Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung
gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya.
Di dalam litosfer magma menempati
suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan
penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada umumnya,
semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang
ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma
ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang
merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
a.Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa
menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan
Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut :
Intrusi datar (sill atau lempeng
intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan
paralel dengan lapisan batuan tersebut.
- Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
- Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
- Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
Secara rinci, adanya intrusi magma
(atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk, yaitu:
b.Ekstrusi
Magma
Ekstrusi
magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan
membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada
retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat.
Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma
tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.Oleh karena
itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma
dibagi dalam tiga macam, yaitu:
1. Ekstrusi linear
terjadi jika magma keluar lewat
celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung
berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di
Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi areal
terjadi apabila letak magma dekat
dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada
suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat
yang luasnya mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi sentral
terjadi magma keluar melalui sebuah
lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya
Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
B.TIPE GUNUNG API
a.Berdasarkan Bentuknya
1.Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut dengan lereng
landai dan aliran lava panas dari saluran tengah.Daerah persebaran magma luas
serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi letusan umumnya
sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang banyak.
2.Gunung Api Kubah
Gunung ini berbentuk kerucut cembung
(konvek) dengan lereng curam.Aliran lava yang kental dari saluran pusat
mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses
pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di saluran,
akibatnya saluran menjadi tertutup.Letusan yang sangat keras dapat terjadi
akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api
pun dapat hancur dan lenyap seketika.
3.Gunung Api Strato
Gunung ini mempunyai bentuk kerucut
berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak lapisan lava yang terbentuk
dari aliran lava yang berulang-ulang.Lava dapat mengalir melalui sisi
kerucut.Sifat letusan keras.
4.Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk kerucut simetris dengan lereng
cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi berupa asap, debu lembut, dan bau
sulfur menyengat. Sifat letusan sedang.Contoh : Gunung Paracutin di Mexico.
b.Berdasarkan Letusannya
1.Tipe Hawaii
Tipe gunung api ini dicirikan dengan
lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya akan membentuk tipe
gunung api perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung api perisai di Hawaii
seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia adalah pembentukan
plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.
2.Tipe Stromboli
Tipe ini sangat khas untuk gunung
Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang sedang meningkat kegiatannya.
Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang
disertai ledakan.Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan setengah
padatan bongkah lava.Contoh letusan tipe Stromboli di Indonesia adalah Gunung
Raung di Jawa.
3.Tipe Vulkano
Tipe ini mempunyai ciri khas yaitu
pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas
meluas hingga jauh di atas kawah.Tipe ini mempunyai tekanan gas sedang dan
lavanya kurang begitu cair.Di samping mengeluarkan awan debu, tipe ini juga
menghasilkan lava.Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini dibedakan menjadi
tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe Vulkano lemah
(Gunung Bromo dan Gunung Raung).Peralihan antara kedua tipe ini juga dijumpai
di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo.
4.Tipe Merapi
Dicirikan dengan lavanya yang
cair-kental.Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas yang agak
rendah.Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di Jawa
Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran
lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa
Barat.
5.Tipe Perret
Letusan
gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang
tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya
gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum
terjadinya letusan.Setelah meletus material-material seperti abu, lapili, dan
bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh letusan gunung api tipe perret
di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun
1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut,
dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Pergerakan
lempeng bumi pada perut bumi menyebabkan berbagai macam aktivitas di kerak
bumi, pergerakan tersebut disebabkan berbagai macam tenaga pembentuk muka bumi
yaitu tektonisme,vulkanisme dan seisme. Aktivitas tersebut menyebabkan berbagai
macam keragaman bentuk pada permukaan bumi. Seisme merupakan getaran pada
permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergeraka pada lempeng bumi.
Vulkanisme adalah aktivitas keluarnya magma dari perut bumi karena adanya pergerakan
magma dalam dapur magma.
DAFTAR PUSTAKA
Muh. Nurdin, S. W. Warsito, Muh.
Nursa’ban. 2008, Mari Belajar IPS Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Smart Education
Sarjono dan eko supriono. 2007. Geografi. Surabaya :
miteka
(Diakses
Pada 10 November 2014 Pukul 09.00 WIB)
(
Diakses Pada 10 November 2014 Pukul 09.05 WIB)
(Diakses Pada 10 November 2014 Pukul
09.00 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar